Rabu, 25 Mei 2011

Dilema Mahasiswa

Siang ini, ketika saya berfikir tentang UAS yang makin mendekat, tugas-tugas yang rasanya tak hentinya menghimpit, serta Kuis yang senantiasa bertebaran tiap minggunya. Membuat saya merenung dan… voila… cling… tuing… tuing… membuahkan sebuah pemikiran dalam diri saya.

Menurut pemikiran saya yang tiba-tiba muncul tadi, terdapat beberapa kesimpulan yang pada akhirnya sekarang masih saya tanyakan.

Kita sebagai mahasiswa, ketika mendapat tugas, ketika menjalani kuis ataupun UAS, rasanya senantiasa tertekan, depresi bahkan banyak yang kemudian mutung. Kenapa seperti itu? Kenapa kita tidak menghadapinya dengan rasa penuh pengharapan, kebahagiaan dan semangat? Bukankah ketika kita memutuskan untuk kuliah, kita harusnya telah siap dengan kemungkinan-kemungkinan tersebut (kuis, UAS, dan tugas)? Tapi kenyataannya tidak se-simple itu. Saya pun mengalami kegelisahan dan depresi luar biasa menjelang deadline tersebut.

Lalu, kira-kira kenapa hal itu bisa terjadi? Apakah karena kita kurang kesiapan? Atau justru sama sekali belum siap? Kalau kita memang belum siap, faktor apakah yang menyebabkan kita tidak siap? Apakah mata kuliahnya yang begitu susahnya? Atau dari kita yang memang kurang bisa menyerap mata kuliah tersebut?

Beribu pertanyaan kembali muncul. Begitu pun ketika sampai pada pertanyaan ‘Kenapa kita tidak menyukai mata kuliah X?’, ‘Kenapa kita sering TA (titip absen) ketika mata kuliah X?’ keudian mulai muncul pertanyaan, apakah karena kuliah X susah? Atau apakah karena dosen kurang bisa membawa suasanya sehingga kuliah X menjadi semakin susah? Atau memang karena ternyata kita tidak ‘cocok’ dengan mata kuliah X tersebut.

Kembali pertanyaan-pertanyaan tersebut menghantui saya. Seharusnya, ketika kita memang telah merasa enjoy, nyaman dan menguasai meteri, kita tidak perlu merasa risau dengan semua hal diatas, seperti tertekan karena tugas atau kuis dan UAS. Ketika kita merasa enjoy dan nyaman dengan mata kuliah yang diajarkan, harusnya kesiapan itu pula yang kita dapat. Lalu, faktor apa yang menyebabkan kita tidak merasa enjoy? Bisa saja karena suasana perkuliahan yang tidak mendukung cara belajar kita, mungkin karena materi yang susah, atau karena ternyata dosen juga kurang bisa membawakan materi.

Segala obyek dalam kegiatan perkuliahan ini seharusnya saling mendukung. Ketika banyak mahasiswa yang tidak lulus dalam sebuah mata kuliah yang diajar seorang dosen, dosen pun harusnya meng-evaluasi cara penyampaian materinya ke mahasiswa, selain berhak untuk meng-evaluasi hasil belajar anak didiknya tersebut. Karena bukan tidak mungkin, sebuah mata kuliah yang sulit pun, akan bisa diterima oleh anak didik atau mahasiswa dengan baik apabila disampaikan dengan cara yang tepat pula.

Begitu pula mahasiswa, ketika memamng tidak lulus dalam suatu mata kuliah. Hendaknya dia juga meng-evaluasi kinerjanya. Apakah dia telah benar-benar menguasai materi tersebut, atau dia memang masih kurang dalam materi tersebut.

Dengan demikian, baik dosen maupun mahasiswa dapat meningkatkan kualitas pendidikan sendiri. Diharapkan, nantinya, tidak ada kata-kata mahasiswa malas kuliah karena lebih asik berorganisasi, nge-game, ataupun jalan-jalan. Tetapi mereka selalu memadati ruang kuliah karena mata kuliah tersebut menyenangkan dan sayang untuk ditinggalkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar